(VideO) Seram..Rakaman Kod Rahsia Tentera Pemimpin Korea Utara Dipintas, Cuba Dengar Satu Per Satu Apa yg Dikirim Oleh Mata-Mata Kim Jong Un !

loading...
"Pada halaman 924 nomor 49, halaman 14 nomor 76, halaman 418 nomor 37,"

Korang dengar betul-betul, apa yg penyiasat nie sampaikan..kod-kod yg disebut cuma boleh diterjemah oleh buku yg dikarang mereka sendiri..sekali imbas, mcm ada yg betul-betul misteri, dari segi suara, nada dan lenggok sebutan..betul-betul seram..SEBARKAN !





Sebuah video yang diduga merupakan pesan rahasia dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tersebar di dunia maya.
Pesan penuh kode tersebut memerintahkan anggota 'Tim Explorasi 21' untuk 'me-review tugas matematika' mereka.
Siaran tersebut kemudian menyebutkan beberapa angka, yang dipercaya adalah kode untuk para mata-mata Korea Utara di Korea Selatan.
Dikutip dari Dailymail, siaran tersebut menyebutkan,
"Pada halaman 924 nomor 49, halaman 14 nomor 76, halaman 418 nomor 37,"
Saat spionase Perang Dingin, mata-mata Korea Utara akan mendapatkan pesan dalam bentuk angka.
Angka-angka tersebut hanya dapat diterjemahkan dengan buku sandi yang tak diketahui oleh lawan.
Siaran Radio Pyongyang tersebut muncul kembali dalam kasus kematian Kim Jong Nam.
Kematian Kim Jong Nam ini diduga merupakan ulah mata-mata Kim Jong Un.
Spekulasi media saat ini adalah dua terduga pembunuh Kim Jong Un bersembunyi di kedutaan besar Korea Utara di Malaysia.
Hari Jumat (3/3/2017) lalu, pihak kepolisian mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada petugas penerbangan Korea Utara.
"Mereka (para terduga) bisa saja sedang bersembunyi di kedutaan besar karena tempat itu adalah tempat teraman. Mereka tidak akan ditanyai atau ditangkap," ujar seorang anggota pemerintahan senior yang namanya tak mau disebutkan.
Kedutaan besar tersebut terletak di Bukit Damansara yang terkenal dengan kafe dan restoran hipster.
Selama tiga minggu, media internasional menungu di luar untuk melihat mobil duta besar datang dan pergi.
"Ini sangat jarang, biasanya duta besar Pyongyang sangat ramah," ujar Dr. Roy Rogers dari Department of International and Strategic Studies, University of Malaya.

loading...

facebook KLIK PANGKAH 2 KALI UNTUK TUTUP Button Close