loading...
" Sy dah beri dia amaran 2 kali..amaran cuma tinggal amaran..tak lama lepas tu, sy jumpa dia dan lelaki lain dlm keadaan mengaibkan di tengah sawah..mungkin, 'hadiah' mata pedang ini berbaloi.."
Lelaki Nekad Penggal Kepala Isteri dengan Pedang dan Bawa ke Balai Polis, Alasan Tindakan Lelaki ini Mengejutkan
Dalam kehidupan rumah tangga pasti ada saja masalah yang terjadi.
Beberapa memilih menyelesaikan dengan cara baik-baik.
Ada pula yang malah menggunakan cara kekerasan.
Bahkan, yang paling nekat, pembunuhan pun bisa terjadi di lingkungan keluarga.
Seperti yang dilakukan seorang pria bernama Narayan Singh (38).
Pada akhir Januari, Singh mengakui telah membunuh istrinya, Sarita.
Bukan pembunuhan biasa, Singh bahkan memenggal kepala sang istri menggunakan pedang, melansir Metro.co.uk.
Singh membunuh perempuan berusia 28 tahun ini di tengah sawah.
Setelah melakukan pembunuhan sadis tersebut, Singh yang masih emosi membawa kepala Sarita ke kantor polisi.
Dia ingin mengakui perbuatannya sekaligus mengadili dirinya sendiri.
Saat tiba di kantor polisi, Singh mengatakan kalimat mengejutkan ini.
Singh membawa kepala sang istri ke kantor polisi
"Istriku telah menghancurkan kepercayaanku.
Inilah alasan aku memenggalnya.
Aku telah memperingatkannya 2 kali sebelum ini, namun dia tak mau mendengarkan."
Ternyata, aksi brutal pria asal Ghareli, India ini disebabkan oleh rasa cemburu.
Penduduk lokal mengatakan bahwa Singh sebelumnya pernah memergoki perselingkuhan sang istri sebanyak 2 kali.
Awalnya, Singh hanya memberi ancaman jika sang istri ketahuan selingkuh lagi.
Selama beberapa hari, Singh sengaja mengamati sang istri.
Akhirnya pada 30 Januari 2016, dia mendapati sang istri bersama seorang pria di tengah sawah.
Menurut keterangan tim penyidik, Singh memang meragukan kesetiaan sang istri.
Masih dilingkupi emosi, Singh pun membawa kepala korban berjelan ke kantor polisi.
Kekerasan terhadap perempuan sudah dianggap sebagai "epidemic" di India.
Lebih dari 300 ribu tindak kekerasan terjadi per tahun 2013.
Duh, semoga tidak ada kejadian mengerikan seperti ini lagi ya.
loading...